Jadi hari itu gue ceritanya pulang ngampus naik angkot. Dari Depok menuju Pasar Rebo, angkot 19 warna merah merona. Gue duduk di depan, di samping pak sopir yang sedang bekerja. Ya lo pada ngerti lah ya kalo kursi penumpang yang di depan itu buat 2 orang, dan kebetulan saat itu angkotnya emang lagi penuh jadi ada orang lagi yang duduk di samping gue, mbak-mbak.
Gue ga kenal siapakah mbak-mbak itu?
Mengapa saat itu ia termenung?
Takdir apakah yang mempersatukan gue dan mbak-mbak itu di angkot yang sama?
Apakah dia hobi ngupil?
Itu masih menjadi sebuah misteri BESAAAAAARRRR dalam benak gue.
Mengesampingkan sejuta *oops maksud gue empat* pertanyaan yang sempat membuat pikiran gue galau, gue menengok ke kiri, ada abang sopir. Nih abang sopir kayaknya emang suka ngobrol ato emang dia orangnya ramah ato pecicilan ya ga ngerti lah ya gue. Pokoknya tuh tiap ada orang yang nanya dikit aja, langsung dia jawab dengan panjang lebar dan dengan muka sumringah luar biasa. Tetaapp semangaaaaaaaaaaattttt......
Balik lagi ke si embak. Hati gue agak teriris pedih ketika dia bersiap hendak turun dari angkot. Membenarkan posisi duduknya yang hendak caauu dari angkot, sembari berkata "kiri depan ya, bang!!". Tangan kanannya memberikan uang untuk membayar ongkos angkot itu. Ga pake uang pas sih dia, jadi nunggu kembalian.
Si abang sopir sibuk nyariin duit kembalian. Dan dia bertanya secara tiba-tiba, ke si embak, dengan intonasi ceria. "Mba, tadi dari manaaaaaaa??"
Ketika itu juga pikiran bodoh gue mulai berjalan hingga berlari. Pikiran gue berkecamuk, gue keringet dingin, Tangan gue gemetar. Hati kecil gue yang unyu ini menjawaaaaabbb... "darii hatimuuuuuuuuu......"
tapi si mbak menjawab lain.
"Dari Depok, bang!"
Dan si abang ngasih duit kembalian sesuai tarif.
Aah andai saja yang ditanya itu gue, gue pasti menjawab seperti apa yang gue jawab di hati kecil gue yang unyu ini. Kalo udah gitu, pasti abangnya langsung berhenti nyupir, keluar angkot, ninggalin kita semua, terus dia bunuh diri di tengah jalan. Tragis.
0 komentar:
Post a Comment