Ini cerita lama.
Jadi ceritanya sekarang itu gue udah kerja di salah satu perusahaan multinasional. Beruntungnya adalah, perusahaa ini masih cilik, masih baby, jadi ceritanya baru merintis gitu, perusahaan baru. Nikmatnya kalo lo kerja di perusahaan baru adalah lo kenal dengan orang2 top managementnya. Lo kenal dengan para perintisnya. Dan timbal baliknya adalah para top management pun mengenal elo. Ya iyalah, namanya perusahaan baru, karyawannya masih seiprit, jadi pada saling kenal.
Nah, jadi waktu itu kita disini kedatangan tamu yg mau melatih kita sistem SAP. Sistem ini adalah sistem integrasi di perusahaan ini untuk semua departemen. Jadi hasil kerja lu akan berdampak ke departemen lain dan juga departemen lain bisa memantau hasil kerja lu. Waktu itu yg dateng ada 1 orang dari Italy, 1 orang dari Romania, dan 1 orang dari China. Mereka tinggal seminggu di Indonesia buat ngajarin kita sistem SAP ini.
Singkat cerita, kita orang pribumi mau ngajakin para pendatang ini buat jalan di Jakarta, ya paling enggak buat beli oleh2. Akhirnya hari Kamis malam, manager finance & acc, manager controlling, dan gue (bukan manager, cuman setap), diutus untuk menemani para pendatang pergi jalan2. Jadilah kita malem2 sehabis kerja, cabut menuju Pasaraya Grande di daerah Blok M.
Kita pergi pake 2 taksi. Iya taksi, bukan mobil kantor.
Gue 1 taksi dengan manager finance & acc, dan si orang China.
Orang China ini umurnya ga jauh beda dari gue, beda 4 tahun. Dia cewek. Sebut aja namanya Mei Mei.
Di dalem taksi, kita ngobrol panjang lebar. Mulai dari kerjaan dia di China, langkah karier dia,gimana dia pergi kerja, gimana kelakuan bos nya (bos nya sering ke Indonesia, jadi gue kenal), sampe kesan2 dia soal Indonesia. Standard sih. Sampe akhirnya kita menuju satu titik yang menurut gue itu klimaks.
Namanya mei mei (nama samaran). Tapi tahukah kalian kalau dia enggak suka dipanggil Mei Mei? Dia punya nama lain, sob. Namanya kebarat-baratan. Serius gue ga boong. Nama barat dia adalah Jessica. Ini nama dia beneran. Jadi kalo gue manggil nih anak, bukan dengan sebutan Mei Mei, tapi Jessica. Dan dia emang lebih prefer dipanggil Jessica.
Jadi waktu itu gue tanya.
"Nama lu Mei Mei, tapi nama lu juga Jessica. Waktu itu gue juga pernah email ke orang China, nama di Emailnya Li Wei, tapi di akhir email dia tulis 'Regards, Barbara'. Jadi sebenernya nama kalian gimana sih?"
Dan si Jessica dengan santainya menjawab, "Iya kita punya dua nama".
Wuiiiihhh.... SEDAAAAAPP!!!
"Kebanyakan orang Chinese ga suka dipanggil nama asli mereka sama orang non Chinese. Jadi kita pilih nama kita sendiri."
"Lah, itu milih sendiri? Maksud gue, lu milih nama sesuka lu gitu? Nama lu ga legal?"
"Iya, milih sendiri"
Gue jadi pengen ganti nama jadi Josephine. Josephine Munaroh.
"Dulu sebelum kerja disini, nama gue itu Nina. Nah,trus waktu itu guedioanggil interview buat kerja disini. Gue tau, perusahaan ini adalah perusahaan bergengsi. Jadi pas interview, gue memperkenalkan diri sebagai Jessica. Karena menurut gue nama Jessica lebih berkelas."
HYAAAAAHHH... Nih bocah ganti nama seenaknye aje!!
"Lah terus, temen2 lu yg di kantor lama kan kenal elu dengan nama Nina. Nah skrg nama lu udah berubah jadi Jessica. Susah dong"
"Ya enggak juga"
"Oke, misalnya nama lu dulu Nina, dan skrg nama lu Jessica. Nah, lupasti udah kebiasaan dong pake nama Jessica. Nah nanti tau2 ada orabg yang manggil elu 'Nina, woy, Nina'. Nah, lu sempet enggak merasa 'Eh tunggu bentar, dulu nama gue Nina bukan ya? Apa nama gue dulu itu Georgina? Nama gue siapa ya?' Pernah ga lu kayak gitu"
"Pernah. Jadi gue lupa itu nama gue apa bukan"
YAELAH SUSAH AMAT IDUP LU.
Gue agak shock sih pas tau kalo lo bisa gonta ganti nama sesuka lu. Maksud gue, nama itu kan identitas. Ketika nama diganti, gue merasa ya ada bagian di diri gue jg yang berubah. Mungkin.
Tapi semenjak kejadian itu, gue jadi nambah wawasan lagi dan lebih ngerti cara approach orang Chinese untuk manggil nama Barat mereka.
Sebelum kejadian di atas, gue sempet marah sama salah satu orang Milan karena ngasih PIC orang China yg berbeda2. Pertama kali gue minta saran, dia bilang "tanya ke Zhang Li". Kedua kali gue minta saran yang lebih tokcer, si orang Milan ini bilang "Ish, tanya tuh ke Elizabeth". Dan waktu itu gue sempet ngamuk karena gue di oper2 gitu, disuruh tanya sana-sini. Eh tau2nya Zhang Li sama Elizabeth itu satu orang, bro. Jadi agak malu gitu gue. Agak.
0 komentar:
Post a Comment